Sejarah Beton


Sejarah permulaan penggunaan teknologi beton berawal pada abad 26 SM, Bangsa Mesir menggunakan campuran dengan jerami untuk mengikat batu kering, gypsum, dan semen kapur. Sedangkan Bangsa Roma memakai pozzolana untuk membangun Pantheon. Pozzolana adalah jenis pasir yang dimana reaksi kimianya dengan kapur dan air akan menjadi sebuah bebatuan yang memiliki massa. Pozzolana berasal dari Pozzuoli dekat dengan gunung berapi Vesuvio di Italia. Senyawa kimia itu adalah Silika dan Alumunium yang bereaksi dengan Kalsium hidroksia yang membentuk senyawa dengan sifat semen. Pantheon merupakan karya terbesar Bangsa Roma yang memiliki struktur dengan sejumlah relung dan kubah (dome) dengan ruang yang kecil bertujuan untuk menurunkan bebannya.
Pantheon

Pada tahun 1779, Fra Giocondo menggunakan pozzolana sebagai mortar pada Dermaga Pont Notre Dame di Paris. Pada tahun 1793, John Smeaton menemukan batu kapur kalsinasi yang berisi tanah liat yang dihasilkan pada jenis kapur yang mengeras di bawah air, bahan ini digunakan untuk membangun Mercusuar Eddystone di Cornwall, Inggris.
Mercusuar Eddystone

Pada tahun 1824, J. Aspdin mengembangkan Semen Portland yang menggunakan batu kualitas tinggi yang digali di Portland, Inggris. Dengan melakukan pembakaran bersama campuran kapur dan tanah liat hingga Karbon dioksida terangkat, Semen Portland ini menjadi suatu kesuksesan. Pada tahun 1828, I. K. Brunel merupakan arsitek pertama yang menggunakan Semen Portland pada pembangunan Terowongan Thames.
J. L. Lambot membuat sebuah kapal kecil dari beton yang kemudian ditebalkan perahunya dengan batang besi dan kawat di Prancis Selatan untuk dipamerkan pada Pameran Dunia tahun 1855 di Paris. Pada tahun 1890an, C. Gabellini mulai membuat kapal dalam skala yang lebih besar menggunakan beton.
Kapal Kecil J. L. Lambot

Pada tahun 1850, J. Monier seorang tukang kebun berkebangsaan Prancis mengembangkan sebuah pot bunga dengan beton bertulang dan pada tahun 1867 ia mempatenkan Garden Tub tersebut.
Garden Tub

F. Coignet menerbitkan tulisannya mengenai prinsip – prinsip konstruksi dengan meninjau kelembaban bahan beton terhadap tariknya dan pada tahun 1861 dilakukan uji coba penggunaan pembesian pada kontruksi atap, pipa, dan kubah.
Pada tahun 1879, G. A. Wayss seorang builder berkebangsaan Jerman membeli hak paten dari Monier’s System dan mempelopori konstruksi beton bertulang di Jerman dan Austria.
T. A. Edison membangun perusahaan Semen Portland Edison di New Jersey pada tahun 1899. Dia mempromosikan konstruksi beton dan membuat proposal sebagai pandangan penggunaan beton yang inovatif.
Pada tahun 1903, Perret merancang dan membangun sebuah multi bangunan tingkat di Paris dengan menggunakan beton bertulang. Struktur ini sangat mempengaruhi arsitektur dan konstruksi beton selama satu dekade karena dibangun tanpa tembok penahan beban yang digantikan oleh kolom, balok, dan papan.
Eugene Freyssinet merupakan orang pertama yang menemukan pentingnya kehilangan gaya prategang dan usaha untuk mengatasinya. Berdasarkan pengalamannya membangun jembatan pada tahun 1907 dan 1927, ia menyarankan untuk memakai baja dengan kekuatan yang sangat tinggi dan perpanjangan yang besar. Selain itu Freyssinet juga menemukan beton pratekan, ia mengemukakan bahwa untuk mengatasi rangkak, relaksasi, dan slip pada kabel maka digunakan beton dan baja yang bermutu tinggi. Disamping itu ia juga telah menciptakan sistem panjang kawat dan sistem penarikan yang baik yang disebut dengan Sistem Freyssinet yang hingga saat ini masih dipakai.

Komentar

Postingan Populer